Kitab Kuning

Mengaji kitab kuning merupakan salah satu tradisi keilmuan yang diwariskan oleh ulama terdahulu dan masih terus dilestarikan di Pesantren Tahfidz Al-Quran Darul Hijroh. Kitab kuning menjadi rujukan utama dalam memahami ilmu-ilmu Islam, seperti fiqih, tauhid, tafsir, hadits, dan ilmu alat (nahwu dan sharaf).
Di pesantren ini, santri diajarkan membaca, memahami, serta mengaplikasikan isi kitab kuning dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran yang digunakan mencakup sorogan, bandongan, dan musyawarah, yang memungkinkan santri untuk memahami isi kitab secara mendalam dengan bimbingan para ustadz yang berpengalaman.
Metode Pembelajaran
Sorogan – Santri membaca kitab di hadapan ustadz, kemudian ustadz membimbing cara membaca dan memahami teks dengan benar.
Bandongan – Ustadz membacakan kitab dan memberikan penjelasan, sementara santri menyimak dan mencatat poin-poin penting.
Musyawarah – Santri mendiskusikan isi kitab secara berkelompok untuk mengasah pemahaman dan kemampuan berpikir kritis.
Keunggulan dari pembelajaran kitab kuning di pesantren ini adalah pendekatan yang holistik, mengombinasikan teori dan praktik, sehingga santri tidak hanya memahami ilmu tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.